Rabu, 18 Mei 2011

martin luther king

Martin Luther King, Jr.
Oleh : L.A. van Mhanoorunk
"Saya mempunyai impian ...." Inilah seorang yang memiliki impian, dan ia telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengejar impiannya dan menyerahkan nyawanya bagi impiannya tersebut. Namanya ialah Martin Luther King, Jr., dan impiannya adalah bahwa "Keempat anak saya yang masih kecil pada satu hari akan hidup di dalam suatu bangsa, di mana mereka tidak akan dinilai dari warna kulit mereka tetapi dari kandungan karakternya ...." Kata-kata tersebut mengguncang Amerika. Martin Luther King Jr. dikenal sebagai Pembela Hak dan Martabat Manusia (HAM) tanpa kekerasan.
Martin Luther King, Jr merupakan seorang pendeta., Beliau dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1929 dalam keluarga pendeta Baptis. Dia dididik di Morehouse College dan Crozer Theological Seminary. Dia meraih gelar Ph.D. dari Boston University. Pada tahun 1954 ia menjadi pendeta Gereja Baptis Dexter Avenue di Montgomery, Alabama. Melihat dari status pendidikan yang diraihnya, mungkin hal tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi keluarga dan dirinya pribadi. Namun, bukanlah hasil study tersebut yang menjadikannya sebagai kebanggaan setiap orang, terutama orang kulit hitam pada masa itu, akan tetapi bagaimana usaha dia dalam menginspirasikan hati setiap orang untuk menentang ketidakadilan perihal perebedaan ras (diskriminasi) di Amerika Serikat. Martin Luther King Jr. juga dikenal sebagai Pembela Hak dan Martabat Manusia (HAM) tanpa kekerasan.  
Dalam gerakannya, Martin Luther berani terang-terangan memprotes tindakan-tindakan diskriminasi orang kulit hitam oleh pemerintah Amerika Serikat. Walaupun demikian, King tetap melaksanakan gerakan-gerakan tersebut tanpa kekerasan. Hal ini dikarenakan dia terinspirasi oleh ajaran Gandhi perihal “melawan tanpa kekerasan”. Melalui organisasi Southern Christian Leadership Conference (Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan) yang diketuainya, King berkampanye di kota-kota bagian selatan: Jackson, Selma, Meridian, dan Birmingham. Namun, pengaruhnya meluas lebih jauh ketika ia memimpin serangan-serangan terhadap ketidakadilan sosial di kota-kota bagian utara.
Berbagai usaha protes yang dilakukannya pun mulai menampakkan hasilnya. Sebagai buktinya, melalui gerakan protes atas Washington pada tahun 1963 yang merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah perjuangan hak sipil karena pengaruhnya telah berjasa bagi lahirnya Undang-undang Hak Sipil pada tahun 1964 dan Undang-undang Hak Pilih pada tahun 1965. Pada tahun 1964, King juga mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian yang merupakan sebagian perwujudan impiannya. Atas dasar keberaniannya ini, maka pada hari Senin ketiga bulan Januari ditetapkan sebagai Hari Martin Luther King yang merupakan penghormatan atas jasa-jasanya dalam hak asasi manusia.
Proses Perjuangan Martin Luther King
Martin Luther King, Jr dikenal sebagai orang yang sangat gigih dalam memperjuangkan kesamaan hak kaumnya, kaum Negro. Pemenang Nobel Perdamaian ini merupakan simbol bagi semua orang yang mencari keadilan dan nilai-nilai luhur manusia. Orang-orang Negro telah mengalami perbudakan sejak awal berdirinya Amerika. Walaupun Declaration of Independence telah disuarakan oleh Tomas Jefferson, namun hal tersebut masih belum menjadi jaminan persamaan kedaulatan setiap manusia, terutama orang kulit hitam atau negro di Amerika Serikat. Para orang negro tersebut tetap saja harus mengalami perjuangan yang begitu panjang sebelum akhirnya beroleh persamaan hak. Mereka tidak memiliki peluang untuk memilih pemimpin, memulai usaha, memiliki rumah sendiri, bahkan bersekolah. Mereka tidak bisa menjalani kehidupan yang mereka inginkan.
            Pada tahun 1955 merupakan titik mula pergerakan yang dipimpin oleh Dr. King. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketidakadilan seorang penumpang bus berkulit hitam yang bernama Rosa Parks sehingga menimbulkan guncangan dalam pemikiran dalam diri King mengenai harus diberlakukannya suatu perubahan struktur social. Dalam menjalankan aksi protesnya, Dr. King mengadopsi gaya tokoh besar India, Mohandas Gandhi yang dikenal juga sebagai Mahatma Gandhi (tokoh asal India yang juga menginspirasi Lennon). Perjuangan menuntut keadilan dan kesetaraan ini pun dilakukan dengan jalan damai. Aksi yang mereka gelar meliputi segala tindakan antikekerasan dan sikap pasif terhadap hukum yang dinilai tidak adil. Seiring dengan terpilihnya Dr. King sebagai presiden Montgomery Improvement Association pada 5 Desember 1955, secara resmi pula dia menjadi juru bicara aksi boikot yang dilancarkan. Ia menyerukan kepada seluruh kaum Negro di Montgomery untuk tidak lagi menaiki bus. Aksi ini terus berlangsung selama 382 hari. Setiap orang negro memilih untuk berjalan demi mendapatkan kebebasan dan keadilan. Walaupun demikian, aksi protesnya tetap saja menuai kecaman keras pemerintah yang berujung pada pencoblosan dirinya ke penjara.
Dalam menjalankan aksinya, setiaknya ada tiga wadah yang ia gunakan dalam pergerakannya yaitu mimbar gereja, Montgomery Improvement Association, dan Southern Christian Leadership Conference. Montgomery Improvement Association merupakan organisasi yang dibentuk oleh warga kulit hitam untuk mengorganisir pemboikotan menyusul penahanan Rosa Parks. Sedangkan wadah terakhir merupakan organisasi yang dibentuk oleh Dr. King pada tahun 1957 yang bertujuan mempersiapkan para pemimpin baru bagi gerakan yang kini tengah berkembang itu. Ia sendiri terpilih menjadi presiden organisasi tersebut.    Pada tanggal 28 Agustus 1963, Dr. Martin Luther King, Jr. menyampaikan pidatonya yang monumental. Pada hari yang cukup cerah itu, di hadapan lebih dari 250.000 orang, seperlimanya kulit putih, yang berkumpul di Lincoln Memorial, Dr. King membakar semangat orang-orang yang hadir. Pidatonya yang terkenal tersebut dikenal dengan judul “I Have a Dream”.
Usaha-usaha yang diberlakukannya telah membuahkan hasil. Berkat usaha kerasnya yang tentu saja didukung oleh begitu banyak warga kulit hitam lain, Perjanjian Birmingham akhirnya disepakati pada tanggal 10 Mei 1963 dimana perjanjian tersebut menandai berakhirnya praktik pengucilan (segregasi) yang selama ini diberlakukan bagi kaum Negro di toko-toko, sekolah-sekolah, dan restoran-restoran. Atas jasanya inilah kemudian akhirnya mendapatkan Nobel Petdamaian termuda. Namun demikian, pada akhirnya hayatnya Dr. King menemui jalan yang tragis. Peristiwa penembakan pada tanggal 4 April 1968 tersebutlah yang telah merengut nyawanya.
Misteri pembunuhan Martin Luther King
Peristiwa penembakan Marthin Luther King masih menjadi suatu misteri sekalipun ada fakta yang menyatakan bahwa James Earl Ray sebagai pelaku penembakan dalam peristiwa tersebut. Peristiwa penembakan yang terjadi pada tanggal 4 April 1968 tersebut mulai menimbulkan pertanyaan-pertanyaan perihal pengakuan James Earl Ray tentang penembakan tersebut diangulirnya kembali sebagai pernyataan bahwa bukan dia yang menjadi pelaku dalam perisiwa penembakan tersebut.
Beberapa versi menyatakan bahwa Ray mutlak menjadi pelaku penembakan tersebut. Diawali dari pengakuannya hingga berbagai bukti yang menyatakan bahwa Ray memang pernah melakukan pembelian senjata yang sejenis dengan jenis senjata yang telah merengut nyawa Marthin Luther serta pertanyaan “Untuk apa seorang Ray menyewa sebuah ruang kecil di belakang sebuah rumah yang terbengkalai di seberang jalan motel yang merupakan area yang digunakan untuk menembak objek yang berada didepannya” ditambah lagi bahwa Ray juga pernah tercantum dalam daftar hitam. Hal ini tentu semakin memperkuat pernyataan bahwa Ray lah satu-satunya pelaku penembakan tersebut. Namun hal tersebut tetap saja menjadi polemic bagi warga Amerika Serikat. Diawali dari pencabutan kembali pernyataan pengakuan penembakan tersebut oleh Ray sendiri yang diikuti dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik seputar kasus Ray tersebut. Beberapa pertanyaan-pertanyaan kebanyakan menyatakan “Apa motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ray?”. Banyak orang yang menyatakan bahwa Ray tidak memiliki motif yang kuat dalam menjalankan misi pembunuhan tersebut sekalipun dia memang pernah masuk dalam daftar kriminal. Orang-orang justru mengganggap bahwa Ray adalah pembunuh bayaran yang diutus oleh orang kuat yang berada dibelakangnya dan pada akhirnya bahkan muncul pernyataan bahwa pemerintah sendirilah yang telah merancang peristiwa tersebut. Hal ini tentu beralasan perihal bagaimana mungkin seorang Ray bisa langsung keluar dari Memphis lalu terbang ke Eropa apabila dia tidak disokong oleh uang yang cukup dan uang tersebut kemungkinan berasal dari tangan kuat yang mengutus Ray. Dan apabila kita selidiki lebih lanjut, ada juga kemungkinan bahwa tangan kuat tersebut mungkin saja adalah pemerintah itu sendiri.
Sejumlah orang menyatakan bahwa kebenaran dari kasus tersebut terletak dalam dokumen-dokumen yang dikunci di FBI. Dan peringatan tewasnya 40 tahun Martin Luther King, serta terpilihnya presiden Amerika yang baru, mungkin akan mendorong dibukanya dokumen tersebut.
Hari Peringatan Martin Luther King
Usaha-usaha yang dilakukan oleh Dr. Martin Luther King tentunya membuahkan hasil yang pantas. Selain mendapatkan Nobel Perdamaian termuda yakni pada usianya yang ke-34 tahun, berkat usaha kerasnya yang tentu saja didukung oleh begitu banyak warga kulit hitam lain, Perjanjian Birmingham akhirnya disepakati pada tanggal 10 Mei 1963 dimana perjanjian tersebut menandai berakhirnya praktik pengucilan (segregasi) yang selama ini diberlakukan bagi kaum Negro di toko-toko, sekolah-sekolah, dan restoran-restoran. Sebagai buktinya, melalui gerakan protes atas Washington pada tahun 1963 yang merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah perjuangan hak sipil karena pengaruhnya telah berjasa bagi lahirnya Undang-undang Hak Sipil pada tahun 1964 dan Undang-undang Hak Pilih pada tahun 1965. Atas dasar ini boleh dikatakan bahwa, melalui perjanjian inilah nantinya akan memunculkan berbagai perkembangan dalam usaha penyetaraan bagi warga kulit hitam (negro) di Amerika Serikat.
            Atas jasanya inilah, maka pada setiap hari senin ketiga dalam bulan Januari ditetapkan sebagai Hari Peringatan Martin Luther King. Hari Peringatan Martin Luther King adalah satu-satunya hari libur umum nasional untuk memperingati seorang bangsa Amerika-Afrika. Peringatan ini pertama kali dirayakan tanggal 20 Januari 1969 di Atlanta, Georgia. Selama beberapa tahun, tanggal 15 Januari (hari kelahirannya) juga dirayakan sebagai libur umum di 27 negara bagian Amerika. Pada sekitar tahun 80-an terjadi suatu perdebatan apakah hari libur umum tersebut dirayakan pada tanggal 15 Januari, atau pada hari kematiannya atau sama sekali tidak dirayakan sebagai hari libur umum. Pada tahun 1986 Presiden Amerika Ronald Reagan mengumumkan bahwa hari Senin ketiga dalam bulan Januari adalah Hari Libur Umum Nasional.
(Terima Kasih)